Saturday, July 9, 2011

Antara Batang dan Daun

Sebuah pohon  berdiri  dengan tegak, diam tak bergeming. Selama 100 tahun pohon itu terus meninggi dan membesar. Seluruh kambium dan meristemnya sangatlah berjasa untuk membuat batang pohon ini tumbuh dan berkembang. Kini pohon itu tak tumbuh lagi. Sudah cukup jasa  para kambium dan meristem untuk membuatnya tumbuh. Ingin sekali sang batang  membalas semua kebaikan benda yang membesarkannya. Tetapi batangpun tahu apapun yang dilakukannya tak akan mampu membalas kebaikan mereka. Yang mungkin dilakukan batang itu hanya melakukan yang terbaik yang ia mampu. Yah,, kambium dan meristem tak pernah meminta balas dan jasa  cukup melihat sang batang sukses itu sudah cukup untuk membuat mereka mengembangkan senyumnya.
            Kini batang itu telah tumbuh menjadi pohon yang besar. Pucuknya menatap langit dan akarnya menghujam ke tanah. Daun daun yang lebat pun hadir tuk menemani sang batang. Tiba tiba sang batang teringat  tentang masa kecilnya. Disaat ia masih sendiri. Daunnya pun masih sedikit. Dia harus berjuang menghadapi teriknya panas matahari dan dinginnya hujan.
                Daun adalah energy untuk sang batang. Walau badai datang  menghadang, petir datang menyambar sang batang dengan rantingnya tetap menjaga agar daun yang ia punya tidak pergi meninggalkannya. Sebuah isyarat untuk mengatakan “wahai daun peri kecilku, jangan tinggalkan aku sendiri.” Yah,, hingga matipun sang batang tak rela untuk ditinggalkan daun.
           Seseorang takkan pernah bisa membalas jasa orangtuanya . Yang hanya dapat ia lakukan ialah menjadi orang yang sukses dan shaleh demi kebahagiaan orang tuanya.  Yah,, walaupun terkadang ada orang tua yang kerjanya cuma judi, mabok, n selingkuh bukan berarti dia tak sayang  anaknya. Kita hanya harus melakukan yang terbaik demi kebahagiaan orangtuakita, kita sendiri, dan anak anak kita. Sebuah daun dan batang merefleksikan w dan orang yang w sayangi. Mungkin g seekstrim w tidak dapat hidup tanpanya. Tapi seperti ada lubang yang sangat besar akan sesuatu yang ditinggalkannya. Jadi w g pernah mau jauh dari orang yang w sayangi. Bukan Cuma seorang pacar, tetapi juga teman teman yang selalu ada di saat w sedih dan bahagia. W g akan mau berpisah walau terpisah jarak benua diantara w dan orang yang w sayangi.

0 comments:

Post a Comment